Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengembangkan prototipe alat pendeteksi kekeroposan pada pohon untuk mengantisipasi pohon tumbang.
Mereka memberi nama alat itu G-Ber.
Alat tersebut dikembangkan memanfaatkan teknologi ultrasonografi (USG) yang dilengkapi dengan robot memanjat serta Artificial Intelligence (AI) berbasis Internet of Things (IoT).
Rosyad Fathur Saifuddin, salah satu anggota tim pengembang G-Ber menyebutkan bahwa pembuatan alat tersebut menjadi langkah preventif untuk permasalahan pohon yang tiba-tiba tumbang.
“Dengan maraknya kasus pohon tumbang di tengah-tengah masyarakat yang banyak merugikan warga maka kami ciptakan alat ini,” ujarnya dikutip dari website resmi UGM.
Selain Fathur yang berasal dari Program Studi Elektronika dan Instrumentasi UGM, Ada juga beberapa mahasiswa lainnya dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda, di antaranya Muhammad Bagus Hidayatullah dari Program Studi Teknik Elektro, Muhammad Idham Novanto dari Program Studi Teknik Mesin, Solid Boy Maywenson dari Program Studi Fisika, dan Ahmad Zidane Al-Latif dari Program Studi Teknik Sipil.
Fathur menjelaskan bahwa G-Ber memanfaatkan teknologi pencitraan tomografi untuk mendapatkan citra internal dari pohon.
Data ini kemudian diproses oleh kecerdasan buatan berupa machine learning dan mengeluarkan klasifikasi pohon, apakah pohon berpotensi akan roboh atau tidak.
Alat tersebut juga dilengkapi dengan remote control untuk mempermudah pengguna dalam mengendalikan alat.
Fathur menambahkan proses pengembangan alat telah memasuki tahapan uji coba.
Mereja juga menyebutkan akan terus mengembangkan G-Ber dengan menambahkan fitur-fitur yang lebih beragam.
Selanjutnya mereka semua berharap agar G-Ber dapat dikembangkan dengan bantuan pemerintah, sehingga memberikan manfaat kepada masyarakat luas.
“Ke depannya alat ini dapat digunakan oleh pemerintah untuk mendeteksi potensi keruntuhan pohon,” Ucap Fathur.
Zahrani Jati Hidayah