3 Hal tentang Bjorka Selama Meretas Sistem Data di Indonesia

Belakangan heboh serangan misterius peretas Bjorka.

Serangan Bjorka, kasus menonjol peretasan yang membocorkan data penting pejabat maupun institusi di Indonesia.

Sosok Bjorka yang tersembunyi itu menyedot perhatian masyarakat Indonesia mengenai hacker atau pembobol data.

1.

Tim khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G.

Plate mengatakan, akan dibentuk tim khusus yaitu untuk menjaga tata kelola data yang baik di Indonesia.

“Juga untuk menjaga kepercayaan publik.

Jadi akan ada emergency response team, (anggotanya) dari BSSN, Kominfo, Polri, dan BIN untuk melakukan asesmen-asesmen berikutnya,” katanya.

Ia menjelaskan, sudah melakukan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian.

“Tim lintas kementerian dan BSSN , Kominfo, Polri dan BIN berkoordinasi untuk menelaah secara dalam,” ungkap Johnny.

2.

Mengantongi banyak data Bjorka merilis data pelanggan Tokopedia yang dibobol berukuran 11 gigabita (GB) (compressed) dan 24 GB (uncompressed).

Isinya user ID, password hash, email, hingga nomor telepon pada April 2020.

Pada 20 Agustus 2022 ia merilis sebanyak 26 juta data pelanggan IndiHome.

Isinya mencakup nama lengkap, email, gender, Nomor Induk Kependudukan (NIK), IP Adress, hingga situs apa saja yang dikunjungi.

Selanjutnya pada 31 Agustus 2022, Bjorka mengunggah 1,3 miliar data registrasi SIM Card milik pengguna Indonesia berisi NIK, nomor telepon, provoider-nya, hingga tanggal registrasi.

Pada 6 September 2022 ia kembali membocorkan 105 juta data kependudukan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang berisi NIK, nomor Kartu Keluarga (KK), hingga nama lengkap.

3.

Meretas Dalam akun Twitter, hacker Bjorka menjelaskan meretas data Indonesia.

Menurut dia, kebijakan perlindungan data di Indonesia sangat buruk, sehingga sangat mudah bagi peretas untuk masuk melalui berbagai celah.

Ia menilai, lembaga pemerintahan terus akan bobrok selama masih dipimpin orang yang bukan ahlinya.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *